8Tangkas - Parlemen Hongaria telah mengesahkan undang-undang yang melarang distribusi konten homoseksual dan transgender di sekolah. Kebijakan itu disahkan meskipun ada kritik dari kelompok hak asasi manusia dan partai oposisi.
Perdana Menteri Viktor Orban telah mengeluarkan serangkaian kebijakan kontroversial untuk mendapatkan popularitas menjelang pemilihan tahun depan, seperti kebijakan yang mendiskreditkan LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer) dan imigran. Hasilnya adalah polaritas di Hungaria menjadi lebih jelas.
Ada pro dan kontra di masyarakat
Partai Fidesz, pendukung Orban yang mengusung agenda Kristen konservatif, selain mengusulkan regulasi anti-LGBTQ, juga mengajukan RUU (RUU) yang memberatkan pedofil. Hal ini membuat semakin sulit bagi oposisi untuk menentangnya.
Di sisi lain, kritikus sangat marah karena banyak yang menggabungkan pedofilia dengan masalah LGBTQ. Protes terjadi di luar gedung parlemen pada Senin (14/6/2021) terhadap fraksi Fidesz agar RUU tersebut ditarik.
MP Fidesz sangat mendukung undang-undang tersebut, sementara partai oposisi sayap kiri memboikot pemungutan suara.
Apa konsekuensinya?
Undang-undang melarang distribusi konten yang mempromosikan perubahan gender atau homoseksualitas di hadapan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Pembatasan yang sama berlaku untuk iklan.
Belied baru juga membuat daftar organisasi yang diizinkan untuk memberikan pendidikan seks di sekolah.
Perlindungan anak dianggap hanya dalih untuk menyerang LGBTQ
Pernikahan sesama jenis tidak diakui di Hungaria dan hanya pasangan heteroseksual yang dapat mengadopsi anak secara sah. Orban telah mendefinisikan ulang pernikahan sebagai penyatuan antara seorang pria dan seorang wanita. Keluarga gay hanya bisa mengadopsi anak jika mendapat izin dari pemerintah.
Law and Justice (PiS) konservatif yang berkuasa di Polandia, sekutu utama Fidesz di Uni Eropa, telah mengambil sikap kritis yang sama terhadap isu-isu LGBTQ. Budapest dan Warsawa berselisih dengan Uni Eropa atas beberapa reformasi konservatif mereka.
Pelapor Parlemen Eropa tentang situasi di Hungaria dan anggota parlemen Partai Hijau Gwendoline Delbos-Corfield mengutuk undang-undang tersebut. Menurut mereka, pemerintah telah menyalahgunakan dalih perlindungan anak sebagai alasan untuk menyerang kelompok LGBTQ.

0 komentar:
Posting Komentar