5 Penyebab Megalomania dan Cara Menangani yang Wajib Diketahui

 

Ilustrasi, sumber foto: Shutterstock


Megalomania adalah keyakinan pada seseorang bahwa dia memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuatan. Keyakinan ini bukan sekedar sikap arogan, tapi merupakan bagian dari gangguan jiwa.


Orang dengan megalomania dapat dikenali dengan meyakini bahwa mereka memiliki kekuatan, kekuasaan, kecerdasan, atau kekayaan. Namun, kepercayaan ini sebenarnya adalah kepercayaan yang salah atau disebut juga waham, tepatnya keagungan.


Seringkali pendapat yang diutarakan oleh pengidap megalomania tentang dirinya tidak masuk akal. Namun, tidak ada debat yang bisa mengubah pemikirannya. Kecenderungan ini bisa muncul pada orang yang memiliki ciri kepribadian narsistik atau orang dengan masalah kejiwaan tertentu.


Penyakit yang menyebabkan megalomania


Megalomania sebenarnya merupakan gejala gangguan jiwa berupa gangguan isi pikiran. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan jiwa yang dapat menyebabkan megalomania:


1. Skizofrenia


Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan kronis yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan kenyataan dari pikirannya sendiri. Skizofrenia dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti halusinasi, kebingungan berpikir, dan perubahan perilaku.


Selain itu, skizofrenia juga bisa menyebabkan delusi. Ada berbagai macam gagasan yang dapat muncul pada penderita skizofrenia. Salah satunya adalah megalomania.


2. Gangguan bipolar


Gangguan bipolar merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis. Orang dengan gangguan bipolar biasanya mengalami fase manik (sangat bahagia) dan fase depresi (sangat rendah).


Pada gangguan bipolar yang parah, halusinasi dan gejala delusi dapat terjadi, seperti megalomania. Biasanya gejala tersebut muncul saat penderita bipolar mengalami fase manik.


3. Demensia


Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan daya pikir. Kondisi ini sangat mempengaruhi gaya hidup, keterampilan sosial, dan aktivitas sehari-hari penderitanya.


Demensia dapat menyebabkan delusi. Biasanya konsep yang muncul adalah paham paranoid yang membuat penderitanya curiga bahwa seseorang akan menyakiti atau meracuni dirinya. Namun, konsep kebesaran atau megalomania juga bisa terjadi pada penderita demensia.


4. Delirium


Delirium adalah perubahan tiba-tiba pada otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kebingungan yang parah, kesadaran yang menurun terhadap lingkungan sekitarnya, atau terkadang terjadi perubahan persepsi dalam bentuk megalomania. Delirium biasanya disebabkan oleh infeksi yang parah, keracunan alkohol, atau kekurangan oksigen.


5. Gangguan waham


Gangguan waham atau gangguan delusi adalah penyakit jiwa yang menyebabkan penderitanya memiliki satu atau lebih ide. Berbeda dengan penyakit sebelumnya, satu-satunya gejala gangguan delusi adalah munculnya konsep itu sendiri.


Jenis kepercayaan yang bisa muncul pada penderita delusional disorder adalah megalomania yang percaya pada kebesarannya, gagasan nihilistik yang meyakini akan ada bencana besar, atau erotomania yang meyakini bahwa seseorang mencintai dirinya.


Pengobatan Penderita Megalomania


Megalomania bisa disembuhkan jika penyakit mental yang menyebabkannya teratasi. Secara umum, berikut adalah contoh pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut:


Obat-obatan


Untuk mengobati megalomania pada skizofrenia, obat yang digunakan adalah antipsikotik. Obat ini bekerja dengan mempengaruhi bahan kimia atau neurotransmiter di otak, terutama dopamin.


Sedangkan untuk mengobati gangguan bipolar penderita megalomania, obat yang sering digunakan adalah penstabil mood, antipsikotik, antidepresan, dan obat anti cemas.


Psikoterapi


Psikoterapi, seperti terapi bicara atau terapi perilaku kognitif, dianggap membantu meredakan gejala megalomania. Psikoterapi bertujuan untuk mengubah pikiran yang tidak masuk akal menjadi lebih masuk akal dan dapat dipertahankan. Pada dasarnya terapi ini tetap harus dibarengi dengan obat-obatan.


Perawatan di rumah sakit jiwa


Gangguan kejiwaan yang menyebabkan megalomania bisa sampai ke tahap yang parah, bahkan sampai membuat penderitanya melukai diri sendiri atau orang lain. Jika sudah mencapai tahap ini, pasien perlu dirawat di rumah sakit jiwa hingga kondisinya stabil.


Megalomania tidak bisa dianggap enteng. Kondisi ini mungkin tidak dikenali sebagai gangguan jiwa dan membuat penderitanya tidak disukai atau dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Hal ini tentu saja akan membuatnya terlambat mendapatkan pertolongan yang seharusnya dia dapatkan.


Ditambah lagi, orang yang mengalami megalomania biasanya tidak sadar bahwa dirinya membutuhkan pertolongan medis. Oleh karena itu, jika orang terdekat Anda mengalami gejala megalomania, segera ajak dia mengunjungi psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

8Tangkas | Situs Bolatangkas Online | Bola Tangkasnet | Agen Bolatangkas Slot

0 komentar:

Posting Komentar