ironi negeriku

Ilustrasu Ironi Negeriku

8tangkas - KETIKA JOKOWI MEMBACA ARAH ANGIN

Bahas mudik dan pulkam jadi membuat Pak Jokowi seolah tidak kapabel jadi presiden, dan Najwa kelihatan lebih pinter. Jangan di bandingkan kelas cari makan yang di kumpul dari besarnya rating siaran dengan presiden yang ngurus manusia jutaan, dari urusan perut, sampai keselamatan.

Sy gak bisa kebayang andai situasi begini bukan Jokowi presidennya entah apa jadinya. Kalau hanya kelas pemimpin yang kelakuannya cuma mau mikir perutnya, habis kita.

Kalian ingat ya, saat kampanye saja begitu banyak pancingan untuk membuat Indonesia membara, Jokowi tenang tak terpancing, kalau dia grusa grusu sudah lumat kita. Dan pihak kedua, ketiga dan seterusnya tertawa melihatnya.

Sekarang ini kondisinya sama, ditengah wabah banyak bedebah, didepan kalian saja ada Gubernur yang kerjanya konpres tiap hari, tapi bagi sembako saja salah alamat. Ada sekelompok orang bicara lokdon lokdon, dia sengaja untuk membuat chaos Indonesia.

Kita ini hanya punya kail sejengkal mau ngukur samudra, kalau cuma ukuran wawancara mata Najwa jadi ukuran kinerja, mau jadi apa kita. Didepan mata Eropa dan Amerika jadi kayak neraka, itu karena presidennya hanya pakai gaya, Eropa hanya Jerman yang lebih bisa mengendalikan virus Corona, disanalah kelihatan kualitas pemimpin sungguhan, dengan watak picisan.

Sudah banyak analisa kenapa kita bonanza88 bertahap bergerak menangani corona, bukan lambat. Andai dari awal kita teriak-teriak sudah jadi kerak kita semua. Dikerjakan dengan hati-hati saja begitu banyak gangguan dari kanan kiri, Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) saja sebagai lembaga yang ngurusi nyawa malah "menggoda" dengan angka kematian dan korban. Begitu dipertegas diminta tunjukkan angka sebenarnya malah muter-muter jawabnya, eh ternyata " daeng " juga ketuanya. Hahaha mau ketawa kok gak sopan sedang ada corona.

Kita akui sulit sekali membenahi negeri ini, kita terlanjur beda persepsi tentang kebenaran, ada yang memaksakan definisi ada yang memakai indikasi. Bahkan urusan mudik dan pulkam saja jadi isu yang lari kemana-mana. Simpelnya kan silakan mau pakai yg mana, yang penting aturannya dipakai bersama. Jangankan ngurus administrasi yang kerja di Jakarta, KTP dari mana, pulang sementara atau selamanya. List penerima sembako saja bisa nyasar keluar wilayah, belum lagi yang dikorup ketua RT dan RW nya.

Sekali lagi mari kita introspeksi emang kita sudah buat apa kepada negeri ini. Kondisi sedang susah di hajar wabah, boro-boro bantu tetangga yang susah, kebanyakan malah ikut ngantri minta jatah dan ngakali admin, rumah pakai parabola ngakunya susah. Dan yang elit, menjerit-jerit ngoreksi semua program pemerintah, padahal mereka pelitnya nauzubillah.

Hentikan saja polemik bahasa mudik atau pulkam. Sekarang fokus.simpan energi menjaga diri. Ikuti saja aturan pemerintah tentang social diatancing kalau nggak mau paru-paru nya keriting.

Jangan di blowup seolah Najwa lebih pinter dari Jokowi, kan gak level lah penyiar tv bonanza88 di bandingkan dengan Jokowi. Dia itu presiden RI.

JANGAN KAIL SEJENGKAL MAU NGUKUR SAMUDRA. JOKOWI TIDAK BISA MENOLAK ANGIN, TAPI DIA PENGATUR LAYAR YG HANDAL.



Bola Tangkas Online
   
 daftar

0 komentar:

Posting Komentar