Pertengkaran Chat WhatsApp Picu Banyak Perceraian di Pasuruan

Chat WA Picu Banyak Perceraian

8tangkas - Pengajuan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Pasuruan meningkat beberapa tahun ini. Gugatan yang diajukan pihak istri jauh lebih banyak dari pihak suami. Gugatan itu didominasi pertengkaran dipicu media sosial (Medsos).
"Ada lagi faktor media sosial. Yang saya tangani itu karena chat whatsapp," kata Panitera PA Pasuruan, Muhammad Sholikhan, kepada detikcom, Kamis (11/3/2020).

Suami atau si istri mengetahui chat WA kemudian cemburu, lalu bertengkar dan akhirnya cerai.

"Ada yang saling chatting lalu mengarah ke perselingkuhan," ungkap Sholikhan.

Pihaknya melakukan upaya agar perceraian bisa ditekan. Salah satunya dengan melakukan mediasi agar bisa rujuk.

"Selalu kami bonanza88 upayakan berdamai. Tapi kadang sudah bulat niat bercerai," tandas Sholikhan.

Sementara selama tahun 2019, pengajuan cerai ke Pasuruan mencapai 2.076, meningkat tipis dari tahun sebelumnya sebanyak 2.067. Dari jumlah 2.076 gugatan cerai 2019, 70 persen atau 1.506 pengajuan cerai dari pihak istri, 570 dari pihak suami.

Sejumlah faktor memicu gugatan cerai, antara lain masalah ekonomi, ketidakcocokan karena menikah atas kehendak orang tua hingga pertengkaran yang dipicu media sosial.

"Alasan pengajuan cerai karena sudah nggak cocok, nggak ada keharmonisan yang disebabkan banyak faktor antara lain ekonomi, tempat tinggal tak cocok, menikah karena keinginan orang tua hingga karena media sosial," kata

Sholikhan menjelaskan faktor ekonomi yang memicu antara lain pihak istri meminta uang belanja lebih besar dari kemampuan suami, suami sebenarnya mampu memberi uang belanja dalam jumlah besar tapi hanya sebagian kecil yang diberikan ke istri. Kemudian masalah tempat tinggal bonanza88 yang tak membuat nyaman, karena masih berkumpul dengan orang tua atau mengontrak.

"Pihak suami yang gugat cerai juga begitu alasannya, karena istri minta belanja lebih. Jadi nggak sanggup," terang Sholikhan.

0 komentar:

Posting Komentar