penghasilan anjlok gegara corona, sopir angkot minta perhatian pemerintah

Angkot Sepi Penumpang Di Kampung Melayu

8tangkas - Pandemi virus Corona mengakibatkan banyak masyarakat terdampak secara ekonomi, tak terkecuali para sopir angkutan umum di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Para sopir tersebut juga mengeluhkan bantuan sosial pemerintah yang mereka anggap belum merata.
"Bantuan pemerintah kita ada pernah yang sebulan Rp 600 ribu. Tapi baru nerima bantuan pertama doang. Setelah itu, belum nerima lagi sampai sekarang," kata Ali, salah satu sopir angkutan umum, saat ditemui di Terminal Kampung Melayu, Sabtu (30/5/2020).

Ali, ayah empat orang anak tersebut, putar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk itu, Ali mengaku meminta istrinya membantunya bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kita cukup-cukupin saja. Cuma istri kita sekarang suruh dagang juga. Istri saya suruh dagang jamu," sebut Ali.

Ali mengaku tidak punya pilihan saat ini selain tetap menjadi sopir angkutan umum, meski penumpang dan pendapatan menurun drastis. Dia hanya berharap pemerintah ke depannya memberikan perhatian lebih lagi kepada rakyat dengan ekonomi seadanya seperti dirinya.

Keluhan sama datang dari Mukadis, sopir lainnya di Terminal Kampung Melayu. Mukadis, yang tinggal di sebuah kontrakan di daerah Pondok Gede, Bekasi, menyebutkan alur penerimaan bansos kerap kali tidak sesuai.

"Saya tinggal di Bekasi, di Pondok Gede. Nah, yang menerima bantuan itu yang berada, yang nggak tinggal di kontrakan. Ini masalah pembaruan ini, yang kenyang, ya kenyang, yang lapar, ya lapar," ujar Mukadis.

Mukadis juga sadar pekerjaan sopir angkot di tengah pandemi dan aturan PSBB membuat pendapatannya menurun drastis. Namun, sama hal seperti Ali, Mukadis mengaku tidak punya pilihan selain tetap mencoba peruntungan menjadi sopir.

"Sekarang begini, saya kalau mau kerja lain, jadi (tukang) bangunan rasanya bisa Rp 100 ribu dapat ya. Tapi kan kami sudah bertahun-tahun berprofesi seperti ini, apakah nanti saya bakal diterima gitu. Kalau nggak punya teman, ya sudah mati kutu saja seperti ini tiap hari," tuturnya.

Baik Ali maupun Mukadis meminta pemerintah lebih adil dalam memberikan bantuan sosial kepada warga yang benar-benar terdampak Corona secara ekonomi.

Secara khusus, Ali juga berharap pemerintah memberikan kebijakan yang adil bagi para sopir angkutan umum reguler, bukan hanya memberikan kebijakan yang meringankan bagi layanan transportasi online.

"Iya, kita pengin pemerintah adil soal perbantuan. Mungkin di atas sudah bagus, tapi yang di bawahnya ini gimana coba penyalurannya, perbaiki," sebut Mukadis.

"Ya harapan kita bonanza88 jangan online saja ya diperhatiin. Yang reguler ini juga siap diberi bantuan juga. Kan kemarin ada kecemburuan sosial itu untuk ojol pensiun bayar separuh, tapi kita full time. Jadi semua angkutan umum harap diperhatikan juga, sama-sama warga negara Indonesia," timpal Ali.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5034467/penghasilan-anjlok-gegara-corona-sopir-angkot-minta-perhatian-pemerintah?tag_from=news_beritaTerkait



Bola Tangkas Online
     
 daftar

0 komentar:

Posting Komentar