Ganjar Pranowo |
8tangkas - Lelaki berambut putih itu masuk sampai ke dapur. Ia membuka ember tempat menaruh beras. Isinya tinggal seperempat. Padahal di asrama itu ada sekitar 20 orang.
“Cuma tinggal segitu, pak. Kiriman dari orangtua kami agak terhambat karena wabah ini,” ujar seorang anak muda. Ia adalah penghuni asrama mahasiswa NTB di Semarang.
Lelaki berambut putih tersenyum. “Ini saya kirimkan bantuan. Biar semua bisa masak dan ngurangi jajan. Jaga kesehatan. Jangan lupa pakai masker kalau mau keluar rumah. Anda semua dibutuhkan daerah Anda untuk sukses belajar,” katanya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memang selalu turun ke lapangan. Beberapa hari ini ia ingin mendatangi hampir semua asrama mahasiswa dari luar daerah yang berada di Jawa Tengah. Sebelum ke Asrama Mahasiswa NTB, Ganjar juga mendatangi asrama mahasiswa Papua.
Anak-anak Papua yang ‘terkunci’ di asramanya akibat wabah ini, kaget. Mereka tidak menyangka kedatangan tamu mendadak. “ah, pace. Gak nyangka asrama kita didatangi Gubernur. Dia mau memastikan kondisi kita disini. Terimakasih, Pak Gubernur,” ujar seorang anak muda berambut kriwil.
“Nanti saya kirimkan bahan makanan, agar teman-teman semua menjaga kesehatannya. Jangan mudik dulu. Disini saja. Bila ada yang kurang, silakan kontak saya,” ujar Ganjar kepada mahasiswa Papua itu. Selang satu jam setelah rombongan Gubernur berlalu dari asrama itu, sepaket besar bahan pokok didrop ke asrama mahasiswa Papua.
Di lokasi lain, asrama mahasiswa Batak bonanza88, Ganjar juga mengirimkan sembako yang kira-kira cukup untuk dikonsumsi satu bulan semua penghuni asrama. Pesannya selalu sama. “Jangan mudik. Disini saja dulu. Jika ada kekuarangan, silakan kontak saya,” ujarnya memastikan.
Yups, Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah. Tetapi ia juga bertanggungjawab pada siapa saja warga negara Indonesia yang berada di daerahnya. Ia tidak hanya memikirkan orang yang berKTP Jateng. Sebab wabah tidak mempertimbangkan asal. Tidak memikirkan ras. Ia bisa berdampak pada siapa saja.
Anak-anak muda itu yang diharapkan daerahnya untuk mencari ilmu di tempat jauh harus dijaminkan kehidupannya. Mungkin di kampung orang tuanya sedang kesulitan hingga telat mengirim uang. Mungkin ekonomi mereka sedang seret. Tetapi mereka adalah putra-putri Indonesia. Mereka adalah masa depan negeri ini.
Tidak perlu lagi ada sekat kedaerahan. Memikirkan tentang Indonesia harus dimiliki oleh semua kepada daerah.
Ada pepatah, pada akhirnya tetangga dekatlah yang paling tahu hidup kita. Dan saat para mahasiswa itu jauh dari kampung halamannya, Ganjar meminta mereka tetap di Jateng. Jangan pulang kampung dulu. Ia ingin agar wabah ini cepat sirna dari Indonesia. Bukan hanya dari Jawa Tengah.
Di Jateng, ketika mahasiswa bonanza88 dari berbagai daerah itu harus menahan rindu kepada kampung halamannya. Harus menahan diri tidak memeluk ibu bapaknya pada lebaran ini. Masih ada orang tua yang memperhatikan mereka. Anak-anak muda itu, seperti didatangi seorang bapak angkat yang ingin memastikan mereka sehat dan tidak kekurangan makanan.
Bapak angkatnya bernama Ganjar Pranowo…
Bola Tangkas Online |
0 komentar:
Posting Komentar