Momen Terharu Seorang Ibu Pamit pada Putrinya untuk Bantu Korban Virus Corona di Wuhan

Ibu Pamit Pada Putrinya Saat Akan Berangkat ke Wuhan

8Tangkas - Corona virus yang berasal dari Wuhan China ini pun ditetapkan sebagai situasi darurat global oleh Organisasi Kesehatan dunia ( WHO ). Penyebaran virus corona sudah mencapai hampir 20 negara, membuat ribuan orang sakit dan ratusan orang meninggal dunia.

Jumlah kasus yang terinfeksi dan kematian yang meningkat karena virus corona ini membuat para profesional medis harus bekerja extra. Bahkan ribuan Staf medis dari berbagai daerah di China pun siap menjadi relawan dan datang ke Wuhan untuk membantu korban virus corona.

Tim suka relawan bonanza88 telah dikirim ke Ground Zero di Wuhan untuk mencoba dan menahan wabah karena sebagian besar kasus virus corana berasal dari sana. Pada 27 Januari, Angkatan Medis pertama dari Anhui berangkat ke Wuhan. Meninggalkan anggota keluarga selama liburan Tahun Baru Imlek untuk melakukan tugas demi menyelamatkan hidup banyak orang.

Salah satunya adalah Zhang Min, seorang wakil kepala perawat bedah saraf di Rumah Sakit First People di kota Anqing. Pada video bonanza88 menyentuh hati yang dibagikan secara online, Zhang Min terlihat mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya yang berusia empat tahun.

Sabg putri tampak memeluk erat ibunya yang akan pergi ke Wuhan untuk membantu korban Virus Corona. Gadis kecil itu menolak untuk membiarkan Zhang Min ibunya pergi dan terus meminta untuk tidak pergi.

"Aku Akan Bertarung Melawan Moster" dan setelah itu aku akan langsung pulang oke? ungkap Zhang Min pada putrinya seperti di lansir Woldofbuzz.

Perawat berusia 35 tahun ini memberitahu putrinya untuk menjadi anak yang baik sebelum dia pergi. Momen haru ini pun membuat banyak nitizen merasa tersentuh.

Menurut lapaoran China Story, sebanyak 187 orang bonanza88 termasuk Zhang Min ke Wuhan untuk membantu, termasuk 50 perawat unit perawatan intensif, 135 anggota staf medis dan dua pemimpin tim.



Bola Tangkas Online

 daftar

0 komentar:

Posting Komentar