Ilustrasi, sumber foto: Getty Images/iStockphoto
8Tangkas - Kokain merupakan salah satu jenis obat perangsang golongan kuat. Zat ini di beberapa negara digunakan sebagai obat bius lokal. Namun tidak hanya itu, kokain juga banyak disalahgunakan oleh kalangan tertentu sebagai obat.
Kokain dibuat dari daun tanaman Erythroxylum coca yang diekstraksi dan dimurnikan. Namun, obat terlarang ini sering disalahgunakan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan kokain dalam obat golongan I (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah.
Kokain tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai terapi dan sangat berpotensi menyebabkan ketergantungan. Kokain disalahgunakan dalam dua bentuk, yaitu:
1. Free Base
Kokain murni tanpa bahan tambahan lain dibuat menjadi bentuk kristal. Kokain jenis ini biasanya digunakan dengan cara dipanaskan, kemudian asap dari kristal kokain dihirup.
2. Kokain hidroklorida
Kokain adalah bubuk kristal putih, memiliki rasa sedikit pahit, dan lebih larut daripada kokain basa bebas. Penggunaannya dihisap/dihirup melalui hidung, disuntikkan ke pembuluh darah, diminum, atau dioleskan ke gusi.
Apa Yang Terjadi Saat kamu Menggunakan Kokain?
Dalam waktu singkat kokain dapat membuat penggunanya merasa senang, energik, banyak bicara, kehilangan nafsu makan, meningkatkan rasa percaya diri, mengubah suasana hati, serta menghilangkan rasa sakit dan kelelahan. Inilah yang membuat pecandu begitu sulit untuk berhenti. Namun, efek kokain hanya bertahan sekitar 30 menit hingga tiga jam. Jika sering digunakan, kokain akan membuat pengguna mulai mengalami paranoia, halusinasi, panik, lekas marah, kekerasan, penurunan berat badan, perasaan cemas, lelah, dan melakukan tindakan aneh dan berulang.
Konsekuensi dari penyalahgunaan kokain
Kokain sebagai obat memiliki berbagai efek yang dapat membahayakan tubuh. Efek buruk kokain ini dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental, seperti:
1. Otak
Kokain berdampak pada terganggunya zat kimia otak, salah satunya dopamin. Efek ini menimbulkan sensasi euforia saat digunakan kokain, namun efek samping lain dari kokain pada otak adalah meningkatkan risiko stroke, kejang, dan gangguan gerak tubuh seperti tremor. Dalam dosis tinggi, kokain dapat menyebabkan koma.
2. Gangguan mental
Kokain merupakan salah satu jenis obat yang dapat menyebabkan ketergantungan obat (ketergantungan). Saat efek ini terjadi, tubuh akan merasa ingin terus menggunakan kokain. Ketika kokain dihentikan dapat terjadi efek putus obat, efek ini dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, perubahan mood, psikosis, perubahan perilaku yang terkadang berujung pada kekerasan, sulit tidur, gangguan seksual, dan kecemasan.
3. Jantung
Kokain meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mempersempit pembuluh darah yang memasok darah ke jantung, sehingga mengurangi aliran darah ke otot jantung. Penyalahgunaan kokain sering menyebabkan serangan jantung dan gangguan irama jantung yang mematikan (aritmia).
4. Saluran pencernaan
Kokain mempersempit pembuluh darah ke usus, merampas usus oksigen, menyebabkan bisul (luka) dan akhirnya kebocoran di perut atau usus. Hasil akhirnya adalah kematian jaringan usus atau gastrointestinal.
5. Paru-paru dan sistem pernapasan
Menghirup kokain dengan hidung dapat merusak hidung dan dinding tengah yang memisahkan lubang hidung kanan dan kiri serta rongga sinus, pilek berkepanjangan, kehilangan indra penciuman (anosmia), dan mimisan. Menghirup kokain juga bisa membuat suara kamu serak. Sementara itu, merokok kokain dapat membuat paru-paru teriritasi, rentan terhadap infeksi, bahkan rusak permanen.
6. Ginjal
Kokain dapat menyebabkan gagal ginjal mendadak. Pasien hipertensi yang juga pengguna kokain akan mengalami percepatan kerusakan ginjal jangka panjang, karena kokain membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi.
7. Bayi
Ibu hamil yang menggunakan kokain dapat membuat bayinya tidak tumbuh dan berkembang dengan baik, anggota badan tidak terbentuk dengan baik (cacat lahir), kelainan perkembangan otak dan sistem saraf pusat, kematian saat lahir, kelahiran prematur, dan perlekatan plasenta pada janin. . Dinding rahim tiba-tiba terlepas sebelum melahirkan.
8. Menyebabkan penyakit lain
Penggunaan kokain juga terkait erat dengan infeksi serius seperti HIV dan hepatitis. Risiko tertular penyakit ini akan lebih tinggi pada pengguna kokain yang berbagi jarum suntik dengan pengguna lain.
9. Nafsu makan berkurang
Pengguna kokain dapat kehilangan nafsu makan yang dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis dan menyebabkan malnutrisi.
10. Mati
Kematian mendadak terkadang dapat terjadi akibat serangan jantung, kejang, henti napas, dan koma, terutama bagi pecandu yang menggunakan kokain dengan alkohol. Efek ini juga berisiko terjadi karena overdosis.
Menurut Pasal 54 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba, “Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika, wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”. Jika kamu, keluarga, atau teman kamu kecanduan kokain, segera cari bantuan dari dokter atau kunjungi rumah sakit khusus yang memiliki fasilitas rehabilitasi kecanduan narkoba.
0 komentar:
Posting Komentar